Bukan
rahasia lagi kalau provinsi Kep. Riau kaya akan hasil laut, soo banyak banget
olahan dari ikan laut misal krupuk, cemilan ringan dan Otak –otak. Bagi warga asli,
warga rantauan atau yang pernah tinggal di Kepulauan Riau khususnya
Tanjungpinang dan Bintan nggak akan asing lagi mendengar makanan bernama “Otak-Otak”, apa sih Otak Otak? Adalah
olahan makanan berbahan dasar ikan dengan bumbu rempah-rempah yang menggugah
selera.
Untuk
teman-teman di luar Kepri mungkin udah tahu yaa otak-otak ikan yang biasa
dijual di restoran/rumah-rumah makan di Jawa. Sama halnya dengan Otak-otak khas
Tanjungpinang yang berbahan dasar ikan. Tapii bedanya kalau Otak-otak Tanjungpinang ini punya
ciri khas yaitu bumbunya yang kerasa banget, lebih pedas di banding Otak-otak
dari Jawa, perbandingan antara ikan dan bumbu 1:1 jadi bisa dibayangkan betapa sedapnya
aroma otak-otak ini.
Bungkus dari
Otak-otak ini terbilang sangat unik, yaitu dari daun kelapa, di potong sekitar
20 cm diisi adonan otak-otak (ikan + bumbu) lalu ditutup menggunakan bagian
potongan daun kelapa lainnya, di strapless dikedua ujung dan dibakar diatas
arang. Kalau udah matang Otak-otak ini akan berwarna jingga menyala (tergantung
bumbunya), semakin banyak cabe dan kunyitnya semakin menyala warnanya. Ikan
yang dipakai dalam pembuatan Otak-otak adalah jenis ikan todak, ikan delah dan
jenis ikan laut lainnya.
Otak–otak di
Tanjungpinang/Bintan ini yang aku tahu ada tiga varian yaitu, Otak-otak Isi
yang berbahan daging ikan, Otak-otak tulang berbahan tulang ikan (dari ikan
yang dagingnya diambil untuk Otak-otak Isi), dan Otak-otak Sotong berbahan sotong/cumi.
Dari ketiga varian aku sendiri paling suka sama Otak-otak tulang, lah kenapa
tulang? Kan susah makannya? Iya sih susah tapi dari ketiga varian cuma Otak
otak tulanglah yang paling kerasa bumbunya, paling nendang bangettt (lebay), bukan
berarti varian yang lain nggak enak, tapi kalau dibandingkan dengan yang lain Otak-otak
tulang pokoknya paling juarakk (versi aku yaa).
"Otak-otak Tulang"
"Otak-otak Isi"
Pertama kali
aku pindah ke Bintan sekitar 2.5 tahun yang lalu dan makanan pertama yang di
beliin Suami adalah Otak-otak dan aku langsung jatuh cinta, ciee. Gimana enggak
soalnya selain buat camilan Otak-otak ini juga bisa dijadiin lauk , apalagi
kalau nasinya masih panas, wuihh mantap enak bangeet.
Otak-otak diTanjungpinang/Bintan
di bandrol dengan harga 1000 rupiah perbiji, meskipun murah makan 30 biji pun
rasanya masih kurang. Maklum yaa lidah orang Jawa nggak pernah makan makanan
gini hehe (mungkin temen-temen di Kepri juga sama kayak aku?). Soalnya
Otak-otak di Jawa rasanya beda dengan Otak-otak di Kepri, mungkin karena ada
bumbu rahasianya. Kenapa aku bilang bumbu rahasia? Karena di
Tanjungpinang/Bintan banyak banget yang menjual Otak-otak tapi rasanya nggak
ada yang sama meskipun penjualnya adalah saudara kandung. Makanya kalau ditanya
“Bumbu Otak-otak Tanjungpinang apaan sih?
Yang jelas aku nggak tahu haha.
Maka dari
itu kalau udah ketemu penjual yang rasa Otak-otaknya mantap surantap nggak akan
mau pindah ke penjual yang lain, meskipun antri panjang atau si penjual
tersebut kehabisan stok Otak-otak. Pengalaman aku pernah mau beli Otak-otak,
padahal cuman mau beli 30 ribu, sampai di tempat penjual Otak-otak aku keheranan
kenapa sepi banget biasa antri panjang apalagi hari Minggu.
Kakak
penjualnya bilang “Maaf dek, kalau nunggu mau tak ?”
“Nunggu
berapa lama kak?” . tanyaku.
“600 biji
lagi, banyak yg pesan nih dek”, kata si Kakak penjual.
“Alamaakkk,
besok aja lah kak, Maaf yaa”.
Nggak heran
sih kenapa sepi, lah wong pesanannya buanyak, mungkin orang yang mau beli nggak
sanggup nungguin. Orang yang pesan banyak gitu biasanya di pakai buat acara,
misalnya Open House, kenduri atau sekedar dibawa buat cemilan jalan-jalan
keluarga.
Disini aku
nggak nyebutin Otak-otak dari Batam yaa karena aku sendiri belum pernah makan
Otak-otak dari sana, makanya aku nggak berani nulis tentang itu. Dan untuk manteman yang berkunjung ke
Tanjungpinang/Bintan, jangan lupa sempetin makan Otak-otak yaa J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar